halah, kerjaan gw dua hari ini termasuk yang sia-sia belaka! padahal sudah didukung dengan teknologi yang lumayan kuat dan canggih, serta piranti lunak yang terbaru. kenapa peningkatan keterbaruan perangkat dan piranti lunak belum tentu meningkatkan kinerja sih?
). bukan apa-apa, versi terakhir yg resmi dimiliki oleh institusi ini sudah lumayan tua. tidak bisa mengakomodasi “bahasa mesin” yang lebih canggih lagi. semua kerjaan sang kodok berjalan dengan baik, hingga aksi terakhir untuk memperbarui data yang membuat gw curiga. kenapa data yang telah ada gak berubah sama sekali, padahal data terbaru sudah sesuai dengan kondisi lapangan. selidik punya selidik, ternyata sang kodok versi yang gw pake tampaknya “berkutu”! sial!
dampaknya? ya terpaksalah gw pelihara lagi versi sang kodok yang lebih tua an lagi... mungkin memang sang kodok yang lebih muda nggak lebih baik dari yang lebih tua kali yak?
kalo gitu, malah jangan-jangan membeli perangkat yang lebih baru, harus diikuti dengan membeli OTAK yang baru pula kali ya?... lah, semua orang boleh kan punya smartphone, tapi masa’ iya otak pemakainya kalah smart dengan telepon itu? hape canggih-canggih, tapi kok cuma dipake sms dan nelpon doang..
~justasimplethought~