Weekend minggu pertama di candra September 2004,
Setelah bengong gak tentu arah, akhirnya gue memutuskan untuk nonton serangkaian film aja. Ada empat film yang menjadi kandidat untuk gw tonton weekend ini. Entah kenapa, gue meletakkan keping VCD film "Enough (2002)" yang dibintangi oleh JLo pada tray CD no 1 dan 2. Kemudian keping DVD "The Last Samurai"-nya Tom Cruise, dan keping cakram video beresolusi tinggi berjudul "Along Came Polly" Ben Stiller dan Jennifer Aniston.
Meski gue lagi bengong doang hari ini, ternyata gue cuma mampu menikmati satu film doang. Ya, filmnya JLo itu tadi. Banyak reaksi negatif muncul tentang film ini di skala internasional, tapi gue masih bisa menikmatinya. Toh, si JLo yang menjadi peran utamanya gue liat memerankan dengan baik tokoh seorang Ibu yang melindungi anaknya. Ada beberapa scene yang gua setuju dengan kritikus film, bahwa memang secara pembuatan itu tidak pantas. Adegan kejar-kejaran mobil antara Mitch (Billy Campbell)--sang suami--dan Slim (Jennifer Lopez) melibatkan seorang anak kecil berumur sekitar 3--4 tahun, Tessa Allen yang memerankan sebagai Gracie sang buah hati Mitch dan Slim. Entah bagaimana proses pembuatannya sehingga ekspresi ketakutan si Tessa Allen benar-benar membuat theather of mind gue mengimpresikan sebuah ekspresi ketakutan sesungguhnya seorang anak kecil. Mudah-mudahan itu hanya trik-trik pembuatan film saja... :)
Film ini menceritakan sebuah keluarga kecil yang diawali pertemuan Slim yang jatuh cinta dengan Mitch, menikah, dan mempunyai seorang putri. Tapi, setelah beberapa tahun hidup bahagia dengan Mitch ternyata kebahagiaan itu mulai sirna. Mitch yang bertindak sebagai kepala keluarga membuat peraturan yang keras. Slim yang mengetahui bahwa Mitch selingkuh dengan Darcell seorang wanita prancis, akhirnya marah ke Mitch. Tapi Mitch malah membalas dengan tamparan serta pukulan di wajah. Mitch mengatakan bahwa seluruh kebahagiaan yang telah Slim dapat harus dibayar, dan tamparan serta pukulan itulah yang harus dianggap sebagai sebuah harga yang harus dikeluarkan untuk semua yang Slim peroleh selama itu. Mitch malah mengatakan dia selingkuh bukan karena dia adalah seorang suami, tapi karena dia laki-laki. Kebutuhan laki-laki dan wanita berbeda. Karena itulah dia selingkuh. Pikiranku menggeliat. Apakah karena seorang laki-laki, kemudian pantas untuk selingkuh? Ditambah lagi banyak alasan yang muncul dari para selingkuh-ers bahwa di dunia ini perbandingan wanita dan pria adalah jumlah wanita lebih banyak dari pria. Apakah karena faktor perbandingan ini lantas pria lebih pantas selingkuh atau malah berpoligami? Lucu! Alasan yang sumir dan dibuat-buat...
Run and Hide. Itu yang dilakukan oleh Slim untuk menghindari Mitch. Slim membawa Gracie pindah ke tempat yang dianggap Slim tidak akan diketahui oleh Mitch. Tapi Mitch selalu dapat mengetahuinya, dan membuat Mitch makin menjadi-jadi. Kekerasan demi kekerasan menimpa Slim. Pukulan di wajah, tendangan ke bagian perut, benturan kepala ke dinding, serta masih banyak lagi kekerasan-kekerasan lainnya. Bukankah seorang wanita harus dilindungi, dicinta, dan disayang? Wanita diciptakan dari tulang rusuk pria untuk mendampingi pria, bukan untuk diinjak-injak. Tapi bukan juga untuk menginjak pria.
Everyone has a limit. Begitulah tagline dari film ini. Slim akhirnya berhenti berlari dan bersembunyi. Slim berusaha untuk melawan dengan menggunakan physical trainer yang diberikan oleh ayahnya. Setelah siap, Slim malah menantang Mitch. Slim menyusun sebuah skenario untuk menghabisi Mitch. Karena bila tidak, Mitch akan selalu menganggu kehidupan Slim dan Gracie. Slim memaksa Mitch untuk melakukan tindakan kekerasan, dan Slim melakukan pembelaan diri. Self defense isn't murder... dan sudah tertebak ending dari adegan ini. Ya, Mitch tewas ditangan Slim.
Phew! What a movie! Memang sudah jamak di telinga kita bahwa wanita itu makhluk yang lembut, halus. Dan sudah sepantasnya wanita itu harus dilindungi, bukan malah disakiti. Apalagi secara fisik. Kekerasan-kekerasan rumah tangga sering dialami oleh wanita, pembantu rumah tangga, dan yang sering terjadi akhir-akhir ini adalah kekerasan terhadap TKW Indonesia di luar negeri. Tak jarang dari para TKW tersebut pulang dengan muka lebam, tangan cidera, bahkan hamil karena diperkosa majikan atau anak majikan. Dimana perlindungan negara ini terhadap mereka? Apa guna dari keberadaan menteri kehakiman dan HAM, menteri negara pemberdayaan wanita? Perkosaan, pelecehan seksual, penodongan, serta tindakan-tindakan lain terhadap wanita juga masih jamak terjadi di negara ini.
Mungkin para wanita juga patut meniru cara Slim dalam melakukan pembelaan diri. Bekali diri dengan teknik-teknik bela diri. Banyak bela diri yang bisa diikuti oleh wanita, seperti Aikido. Atau malah bisa sekalian tae kwon do, karate, kempo, jui jitsu! Tools seperti semprotan merica, shock electric gun, atau malah sekalian pistol! Tapi, yang terakhir itu mendingan jadi opsi terakhir aja deh...
PS:
kepada wanita yang kucintai, I love you...
Setelah bengong gak tentu arah, akhirnya gue memutuskan untuk nonton serangkaian film aja. Ada empat film yang menjadi kandidat untuk gw tonton weekend ini. Entah kenapa, gue meletakkan keping VCD film "Enough (2002)" yang dibintangi oleh JLo pada tray CD no 1 dan 2. Kemudian keping DVD "The Last Samurai"-nya Tom Cruise, dan keping cakram video beresolusi tinggi berjudul "Along Came Polly" Ben Stiller dan Jennifer Aniston.
Meski gue lagi bengong doang hari ini, ternyata gue cuma mampu menikmati satu film doang. Ya, filmnya JLo itu tadi. Banyak reaksi negatif muncul tentang film ini di skala internasional, tapi gue masih bisa menikmatinya. Toh, si JLo yang menjadi peran utamanya gue liat memerankan dengan baik tokoh seorang Ibu yang melindungi anaknya. Ada beberapa scene yang gua setuju dengan kritikus film, bahwa memang secara pembuatan itu tidak pantas. Adegan kejar-kejaran mobil antara Mitch (Billy Campbell)--sang suami--dan Slim (Jennifer Lopez) melibatkan seorang anak kecil berumur sekitar 3--4 tahun, Tessa Allen yang memerankan sebagai Gracie sang buah hati Mitch dan Slim. Entah bagaimana proses pembuatannya sehingga ekspresi ketakutan si Tessa Allen benar-benar membuat theather of mind gue mengimpresikan sebuah ekspresi ketakutan sesungguhnya seorang anak kecil. Mudah-mudahan itu hanya trik-trik pembuatan film saja... :)
Film ini menceritakan sebuah keluarga kecil yang diawali pertemuan Slim yang jatuh cinta dengan Mitch, menikah, dan mempunyai seorang putri. Tapi, setelah beberapa tahun hidup bahagia dengan Mitch ternyata kebahagiaan itu mulai sirna. Mitch yang bertindak sebagai kepala keluarga membuat peraturan yang keras. Slim yang mengetahui bahwa Mitch selingkuh dengan Darcell seorang wanita prancis, akhirnya marah ke Mitch. Tapi Mitch malah membalas dengan tamparan serta pukulan di wajah. Mitch mengatakan bahwa seluruh kebahagiaan yang telah Slim dapat harus dibayar, dan tamparan serta pukulan itulah yang harus dianggap sebagai sebuah harga yang harus dikeluarkan untuk semua yang Slim peroleh selama itu. Mitch malah mengatakan dia selingkuh bukan karena dia adalah seorang suami, tapi karena dia laki-laki. Kebutuhan laki-laki dan wanita berbeda. Karena itulah dia selingkuh. Pikiranku menggeliat. Apakah karena seorang laki-laki, kemudian pantas untuk selingkuh? Ditambah lagi banyak alasan yang muncul dari para selingkuh-ers bahwa di dunia ini perbandingan wanita dan pria adalah jumlah wanita lebih banyak dari pria. Apakah karena faktor perbandingan ini lantas pria lebih pantas selingkuh atau malah berpoligami? Lucu! Alasan yang sumir dan dibuat-buat...
Run and Hide. Itu yang dilakukan oleh Slim untuk menghindari Mitch. Slim membawa Gracie pindah ke tempat yang dianggap Slim tidak akan diketahui oleh Mitch. Tapi Mitch selalu dapat mengetahuinya, dan membuat Mitch makin menjadi-jadi. Kekerasan demi kekerasan menimpa Slim. Pukulan di wajah, tendangan ke bagian perut, benturan kepala ke dinding, serta masih banyak lagi kekerasan-kekerasan lainnya. Bukankah seorang wanita harus dilindungi, dicinta, dan disayang? Wanita diciptakan dari tulang rusuk pria untuk mendampingi pria, bukan untuk diinjak-injak. Tapi bukan juga untuk menginjak pria.
Everyone has a limit. Begitulah tagline dari film ini. Slim akhirnya berhenti berlari dan bersembunyi. Slim berusaha untuk melawan dengan menggunakan physical trainer yang diberikan oleh ayahnya. Setelah siap, Slim malah menantang Mitch. Slim menyusun sebuah skenario untuk menghabisi Mitch. Karena bila tidak, Mitch akan selalu menganggu kehidupan Slim dan Gracie. Slim memaksa Mitch untuk melakukan tindakan kekerasan, dan Slim melakukan pembelaan diri. Self defense isn't murder... dan sudah tertebak ending dari adegan ini. Ya, Mitch tewas ditangan Slim.
Phew! What a movie! Memang sudah jamak di telinga kita bahwa wanita itu makhluk yang lembut, halus. Dan sudah sepantasnya wanita itu harus dilindungi, bukan malah disakiti. Apalagi secara fisik. Kekerasan-kekerasan rumah tangga sering dialami oleh wanita, pembantu rumah tangga, dan yang sering terjadi akhir-akhir ini adalah kekerasan terhadap TKW Indonesia di luar negeri. Tak jarang dari para TKW tersebut pulang dengan muka lebam, tangan cidera, bahkan hamil karena diperkosa majikan atau anak majikan. Dimana perlindungan negara ini terhadap mereka? Apa guna dari keberadaan menteri kehakiman dan HAM, menteri negara pemberdayaan wanita? Perkosaan, pelecehan seksual, penodongan, serta tindakan-tindakan lain terhadap wanita juga masih jamak terjadi di negara ini.
Mungkin para wanita juga patut meniru cara Slim dalam melakukan pembelaan diri. Bekali diri dengan teknik-teknik bela diri. Banyak bela diri yang bisa diikuti oleh wanita, seperti Aikido. Atau malah bisa sekalian tae kwon do, karate, kempo, jui jitsu! Tools seperti semprotan merica, shock electric gun, atau malah sekalian pistol! Tapi, yang terakhir itu mendingan jadi opsi terakhir aja deh...
PS:
kepada wanita yang kucintai, I love you...
1 komentar:
eh aku telat banget kasih commentnya ya :/.
Tp gue setuju banget!! Napa si laki2 selalu mencari2 alasan untuk membenarkan tindakan mereka, hanya karena ketidak mampuan mereka untuk megontrol diri.
But, bukan hanya kekerasa fisik dan selingkuh yang perlu disebutkan, kekerasan kata2 juga.
Say only nice words with a nice voice to us :).
huhuhu
Posting Komentar